not special

 im not special..
so why?

adalah sebuah kisah seorang anak yang diekspektasikan untuk menjadi spesial -baik itu oleh orangtua, lingkungan sekolah, pertemanan.... dan pada akhirnya anak itu sendiri yang menuntut dirinya untuk menjadi spesial

"nanti kamu les matematika ya, mama ngga mau kamu ngitung kembalian aja susah kaya orang itu"

"anaknya tetangga kita si anu udah bisa masak, kamu kapan mau belajar masaknya?"

"kamu udah bisa mainin piece apa aja pake biola?"

"pertahanin rangking 1 mu ya. lebih susah mempertahankan daripada mendapatkan."

dan kalimat kalimat 'penyemangat' lainnya.

itu hanya beberapa dari sekian banyak kalimat yang sering kali diucapkan kepada anak itu. tanpa sadar kalimat tersebut memupuk rasa ambisi untuk menjadi yang terbaik. 

mungkin awalnya berhasil, anak tersebut menjadi pintar matematika, bisa masak, bisa main biola dan tetap menjadi ranking 1 di kelasnya. bagus sekali memang. 

namun ternyata semua itu bagai pedang bermata dua di kemudian hari.

pada akhirnya si anak tadi merasa bahwa apabila dia berusaha sekuat mungkin dan mengorbankan segalanya demi mencapai 'sesuatu' itu, maka dia akan mendapatkannya. 

padahal kenyataannya, hukum hidup di dunia tidak seperti itu.

semuanya tidak sesimpel 3+3 = 6

banyak faktor lain yang ikut andil bertanggungjawab dalam terjadinya sesuatu di kehidupan kita. 

.

.

seiring waktu berjalan, sang anak tersebut mungkin akan mendapatkan banyak kekecewaan dalam hidupnya. anak itu akan sadar bahwa banyak hal terjadi di luar kendali nya. 

dan pada satu titik di dalam hidupnya, anak tersebut akan berkata 

ternyata saya biasa biasa saja. 

banyak yang memiliki kemampuan matematika yang sama seperti saya, banyak yang bisa masak lebih banyak dari jenis masakan yang bisa saya buat, ranking satu yang saya pertahankan dari dulu tidak ada artinya di umur saya yang kesekian ini. 

akhirnya saya disini, berkutat pada kehidupan saya yang monoton yang memiliki profesi sebagai xxx. 

saya hanya manusia biasa yang biasa biasa saja.