when i looked into your eyes back before i once saw us slow dancing under the chandelier in our not-so-big but comfy house, romanticizing our great last years of living in this world, after had a tea time and we would be talking about our grandchild having a crush on their classmates at school when i looked into your eyes back before i once saw you and your passions and your happiness and your love when i look into your eyes now i hope my love reach your heart and you could feel that.. i do love you my love.. sincerely, thoroughly and without any doubt but baby i think this time is the best time for me to give up unfortunately, i no longer see the sparks that used to be there in your eyes i no longer see the excitement and your energy only the blank space of our hearts was left and the tears of our memories that overflowed and the dreams of ours that has to be broken
Gundah Dibalik desiran angin yang berhembus pagi ini Disitu pula kegundahan kalbu ini bertahta Sudah seratus, seribu, sejuta kali diri bertanya pada kaca Tidak juga berhembus jawab Ke ujung dunia mana kaki ini mengarah pada pelarian ini Kegelapan yang tak kunjung didatangi lentera Atau gurun yang tak berujung telaga Atau bahkan aku tak akan menginjak kemana mana Kecuali berputar tanpa arah Akankah tangan itu, tangan yang sama akan meraih diri ini Atau tangan itu pula yang menepis Bersamaan itu juga mimpi akan menjadi abadi.
I hope your favorite people never turn into stranger Saya membaca kalimat itu beberapa waktu yang lalu di instagram. Keheningan memasuki pikiran saya sesaat, lalu tiba tiba saja air mata ini menetes. Semua memang tidak ada yang abadi, teman, yang merupakan tempat bertukar cerita saya 3 tahun yang lalu, saat ini sudah sibuk dengan kegiatannya sendiri, ya walau masih beberapa kali mengeluarkan effort lebih untuk saling bertemu, tapi tetap saja tidak seperti dulu lagi. tidak ada lagi kedatangan yang tiba tiba untuk sekadar mengajak makan bersama, atau ketukan pintu untuk bercerita terkait sorakan karena bertemu mas crush.. pacar, yang dulunya memberikan perhatian sebegitu besarnya, sekarang sudah benar benar terasa asing. instagram menjadi teman dekatnya, lebih dekat daripada saya dengannya. bahkan beberapa kali saya meminta tolong sesuatu, dia memilih mengurusi kegiatannya sendiri dan berleha leha membuka instagram daripada mengurusi saya. watching your fav people turn into strang
Aminnnnn, semoga aku juga bisa kesana, bayangin aja dulu wkwkwk
ReplyDeleteAAAMIIINNN.
Deleteseenggaknya dengan punya beberapa goals dalam hidup bikin kita lebih bersemangat hehehehe