That one famous book

Akhir akhir ini saya membaca buku self improvement untuk mengisi waktu luang. 
Saya berniat untuk memaksimalkan waktu yang saya punya untuk menjadi produktif. 

Ada satu buku yang sangat bagus...
Judulnya How to win friends and influence people - karangan pak Dale Carnegie. 
Jadi sebenarnya buku ini sudah lama sekali terbitnya. sekitar tahun 1900-awal. Namun masih best-seller sampai saat ini. 

Ada banyak pelajaran berharga yang dapat saya petik dari buku ini. Saya akan mencoba  menjabarkan pesan intinya yang paling saya ingat dalam uraian singkat di bawah ini.

Saya harap pesan di bawah ini dapat berguna. Baik itu dalam mencari teman, mempertahankan hubungan dengan orang, atau untuk bertahan pada suatu situasi sosial yang tidak anda inginkan.


Baik, akan saya mulai.

Manusia adalah makhluk paling egois. 


sudah saya bold dan saya garisbawahi. 
tolong diingat dan diresapi baik baik. sebenarnya semua isi buku ini intinya yaitu untuk menjelaskan betapa egoisnya manusia (yang termasuk saya dan anda juga), dan bagaimana menghadapi orang-orang dengan kadar keegoisan yang terlampau tinggi ini.

Dimulai dari, jangan mengkritik. Kritik itu sia-sia. Yang akan anda dapatkan hanyalah hubungan yang retak dengan orang yang anda kritik. Sebesar atau sekecil apapun kesalahan seseorang, orang itu tidak akan menganggap dirinya salah. Mohon diingat, orang tidak akan menganggap dirinya salah. Maka dari itu, apabila hendak menyampaikan sesuatu kepada seseorang, ingatlah untuk tidak mengkritik dan hanya menyampaikan maksud dan tujuan dari perkataan kita dengan cara yang sehalus mungkin. 

Murah hatilah dalam memuji. Berikan pujian yang tulus dan bukan terkesan hendak meminta sesuatu dari orang tersebut. Mulailah dari mengingat nama seseorang dengan baik. Mengingat nama seseorang juga berarti pujian, karena dengan mengingat nama berarti kita telah memberikan perhatian kepada orang tersebut. Mulai dari pejabat kantor hingga ibu ibu kantin tempat kita makan, ingatlah nama mereka dan jangan lupa berikan senyuman yang tulus tiap bertemu. Orang akan terkesan dengan hal itu. 

Dengar, bukan berbicara. Pak Dale Carnegie ini pernah bertemu dengan seorang ahli botani dalam sebuah jamuan makan malam. Pak Carnegie tidak memiliki latar pengetahuan tentang botani dan dia yakin bahwa dia tidak akan bisa berbicara dengan pak ahli botani tanpa mengalihkan pembicaraan. Akhirnya, pak Carnegie mendengarkan dengan saksama. Pasang gesture, ekspresi, tatapan mendengar dengan sungguh-sungguh. Sampaikan kesan bahwa kita memang serius mendengarkan daan ingin tau lebih lanjut dengan apa yang disampaikan oleh sang pembicara. Hasilnya bagaimana? Setelah jamuan makan malam itu selesai, pak ahli botani berkata bahwa pak Carnegie adalah teman ngobrol yang asik. Kenyataannya, pak Carnegie tidak sedikitpun bercerita. Tidak sepatah katapun. Dia  hanya mendengarkan dengan saksama. 

Manusia dengan segala ego nya akan selalu mengucapkan apapun yang ingin dia sampaikan. Cari tau apa yang menjadi minat nya, maka orang tersebut akan berbicara dengan anda. Maka dari itu, dengarkanlah. Dengarkanlah dengan saksama. Kecuali memang sudah ditanya, jangan berusaha menyela atau malah menceritakan kisah anda, atau yang paling buruk..membandingkan kisah anda. Orang akan lebih concern kepada jerawat di dahinya daripada 1000 orang kelaparan di Afrika. Orang juga akan lebih memikirkan mobilnya yang lecet dibandingkan dengan bencana alam gempa bumi di Lombok. Tidak ada gunanya membandingkan cerita karena memang sesungguhnya sangat sedikit orang yang memang betul peduli pada anda. Orang-orang akan membenci anda apabila anda malah membandingkan kisah pada saat orang tersebut bercerita.

Kira-kira seperti itu.. 
Semoga bisa membantu :)
#akan saya update bila saya telah selesai membaca buku ini.



Comments

Popular posts from this blog

when i look into your eyes

Gundah

I hope your favorite people never turn into stranger